Kista, tidak harus operasi

KISTA TIDAK HARUS SELALU DIOPERASI

Nama : Ratna Fiantini
Alamat : Jl. Taman Duri Blok G-14 No.2 Jatiwaringin Asri – Pondok Gede

Riwayat penyakit/keluhan : kista 65 x 60 mm

Pada tanggal 8 September 2004,
saya mengalami sakit yang luar biasa pada perut sebelah kiri, saya kira ini adalah karena terlalu sering menggendong anak saya yang terkecil, sangat maklum oleh karena anak saya segan bangun pagi untuk mandi dan pergi kesekolah sehingga setiap pagi digendong menuju ke kamar mandi, karena saya anggap sebagai kejang otot maka saya urut dengan minyak gosok.

Pada tanggal 11 September 2004,
saya mengikuti upacara perkawinan keponakan, dimulai dari persiapan jam 04:00 hingga selesai resepsi jam 16:00 (12 jam), sehingga pada keesokan harinya saya merasakan kondisi badan yang sangat capek ditambah perut saya makin bertambah sakit dan saya usahakan dengan memanggil tukang pijat untuk terapi menghilangkannya.

Tanggal 13 dan 14 September 2004,
sakitnya agak mereda, namun tanggal 15 malam timbul kembali sakit diperut sebelah kiri tersebut, sehingga tanggal 16 September 2004 saya putuskan untuk periksa dan berobat ke Rumah Sakit, setelah melalui berbagai macam pemeriksaan termasuk pemeriksaan Ultra SonoGraphy (USG), oleh dokter disimpulkan terdapat kista diluar kandungan dengan ukuran 65 x 60 mm, barulah saya mengerti bahwa sakitnya disebabkan oleh benjolan kista.
Dokter menyarankan kista tersebut harus segera diangkat melalui operasi, betapa cemas dan takut mendengarnya namun saya masih mempertimbangkannya, mengingat kedua anak saya lahir dengan proses caesar dan yang membuat saya trauma adalah pada saat kelahiran anak yang kedua, saya mengalami gangguan tekanan darah yang sangat tinggi 180/100 ditambah pengaruh anestesi tidak hilang-hilang sehingga pasca operasi mengalami syndrome dan mendapat perawatan khusus.
Setelah saya renungkan dan konsultasikan kepada suami, jika memungkinkan saya akan berobat tanpa sentuhan operasi dan operasi adalah pilihan jalan terakhir.
Berkat penelusuran informasi melalui internet ditemukan beberapa alternatif pengobatan, juga ada berupa suplemen makanan kesehatan maupun suplemen untuk pengobatan.
Dari testimoni yang terdapat disalah satu website maka saya kontak dan berkomunikasi dengan Sdri. Yuni yang bersaksi tentang gangguan penyakit kewanitaannya yang nota-bene sama dengan yang saya alami, setelah mendapatkan informasi yang memuaskan akhirnya saya putuskan akan menggunakan Hydroxygen Plus.
Pada tanggal 18 September 2004, saya diantar suami pergi ke kantor PT Global Harapan Tunggal, agen Hydroxygen Plus di Indonesia. Pada tanggal tersebut saya memulai terapi dengan meminum 3 tetes 1x , keesokan harinya 3 tetes 2x dan keesokannya lagi 3 tetes 3x, kemudian pada hari-hari selanjutnya dosisnya dinaikkan 1 tetes setiap harinya sampai hari kesembilan. Pada hari kesepuluh saya mulai 10 tetes 3x selama 3 hari dan dinaikkan menjadi 15 tetes 3x selama 7 hari.

Pada tanggal 3 Oktober 2004,
saya mendapatkan menstruasi normal, namun pada keesokan hari menstruasinya sangat luar biasa banyaknya bahkan ada gumpalan darah, hari ketiganya pun demikian sehingga membuat saya menjadi takut oleh karena saya menganggap terjadi pendarahan atau mungkin benjolan kistanya yang keluar, saat itu saya hanya menduga-duga tidak pasti, dan pada tanggal 7 Oktober 2004 menstruasi sudah berhenti dan bersih tapi selama itu Hydroxygen Plus tetap saya minum secara rutin menjadi 21 tetes 3x selama satu minggu.

Pada tanggal 13 Oktober 2004,
Dengan perasaan harap-harap cemas saya beranikan diri pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kembali dengan cara USG. Dokter memeriksa dengan teliti dan hanya sedikit komentar yang keluar dari mulutnya yaitu sudah bersih. Untuk meyakinkan perasaan saya, kemudian saya tanya kembali, dan Dokter menjawab dengan kesan yang singkat yaitu : Ya sudah bersih, sudah tidak ada. Puji Tuhan, terima kasih dengan perasaan yang sangat gembira kecemasan saya hilang, berkat tuntunan Yang Maha Kuasa saya diberi jalan keluar yang terbaik.
Semoga kesaksian saya ini juga dapat memberi jalan khususnya kepada kaum wanita, di mana saat kita mengalami kebingungan malah jalan pikiran kita menjadi buntu.

No comments:

Post a Comment